Kain tenun dan kain batik memang menjadi salah satu identitas yang menjadi warisan budaya masyarakat Indonesia. Tentu kedua jenis kain ini sangat berbeda baik dari segi motif, bahan kain, hingga proses pembuatannya.
Selain itu, beberapa perbedaan yang paling terlihat yakni motif corak khas dari masing-masing jenis kain. Kira-kira apa saja perbedaannya? Simak penjelasannya di bawah berikut ini, ya!
Perbedaan Kain Tenun dan Batik
Untuk mengetahui perbedaan antara tenun dan batik sebenarnya cukup mudah. Berikut beberapa hal yang bisa Anda perhatikan!
1. Jenis Motif
Hal pertama yang bisa Anda perhatikan adalah dari jenis motif masing-masing kain. Meski sama-sama memberikan kesan tampilan etnik, namun keduanya tetap unggul dengan ciri khasnya tersendiri.
Pada motif tenun, guratan kain ini cenderung lebih tegas dengan tekstur benang yang lebih berongga. Hal ini yang menjadikan tenun lebih unggul dari ketegasan motif yang unik sebagai hiasan.
Berbeda dengan motif batik, yang lebih luwes dalam menonjolkan setiap objek hiasannya seperti menampilkan corak bunga, awan, hingga binatang. Kain dengan motif batik juga dapat memenuhi ruang kosong diantara hiasan utamanya.
2. Teknik Pembuatan
Proses pembuatan tenun dan kain batik bentuk sangat berlawanan mulai dari pemilihan kain, benang, hingga proses membuat kainnya. Sesuai dengan namanya, kain tenun dikerjakan menggunakan alat tradisional khusus untuk menenun.
Untuk selembar kain, pengrajin perlu membuat benang pakan dan benang lungsin yang disusun saling tumpang sehingga menghasilkan sebuah kain yang rapat. Proses pembuatan tenun cenderung rumit karena dilakukan secara manual dan bisa menghabiskan waktu 2-3 bulan.
Sedangkan pada kain batik, proses pembuatannya dilakukan dengan teknik seperti lukis menggunakan canting atau dicap menggunakan alat cap. Jika dikerjakan secara manual, proses ini juga bisa menghabiskan waktu hingga 3 bulan tergantung tingkat kerumitan motif yang dibuat.
3. Metode Pewarnaan
Perbedaan selanjutnya terletak pada metode pewarnaan masing-masing kain. Seperti yang diketahui, baik tenun atau batik memiliki corak warna yang khas dan keunikan tersendiri.
Untuk proses pewarnaan tenun pada setiap benang lungsin atau benang pakan sebelum ditenun. Benang ini diberikan cairan pewarna, kemudian dikeringkan, lalu dipasangkan ke Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
Sementara pada proses pewarnaan batik yang menggunakan bahan khusus terbuat dari tinta malam untuk membuat motifnya. Sementara untuk warna dasarnya, kain tersebut akan dicelupkan ke dalam pencairan warna sehingga akan terlihat 2 warna yang kontras.
4. Harga Kain
Perbedaan selanjutnya, yakni terletak pada harga jual kain yang ditawarkan ke pasar. Melihat dari teknik pembuatan hingga proses pewarnaan kain batik dan tenun memiliki tingkat kerumitan yang berbeda.
Tentunya dari segi harga ini, produk berbahan tenun jauh lebih mahal dibandingkan batik. Sedangkan harga batik cenderung lebih terjangkau sehingga lebih banyak dijangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
Harga kain tenun asli dibanderol sekitar Rp500 ribu hingga Rp3 jutaan untuk setiap helai kainnya. Sedangkan harga untuk satu kain batik mulai dari Rp100 ribu hingga Rp1 jutaan saja.
Oke, jadi sudah tahu apa saja perbedaan antara tenun dan batik? Tentunya kedua jenis kain ini memiliki keunggulan serta keunikannya tersendiri.
Tertarik untuk mengoleksi kain tenun dan batik di lemari Anda? Jangan ragu untuk pilih produk tenun dan batik dari Tenun eBoon yang menghadirkan berbagai koleksi kain asli dari Lombok. Kunjungi marketplace kami di sini untuk lihat koleksi produk Tenun eBoon!
Keyword: Kain Tenun, Kain Batik
Referensi:
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/gaya/1011420-orang-indonesia-harus-tahu-perbedaan-kain-batik-dan-tenun?page=2